Hmmm.... banyak banget kenangan sebagai mahasiswa unirow. Susah senang silih berganti. Terkadang menyenangkan namun suatu saat juga kurang menyenangkan.
Masih ingat dengan jelas kenangan pertama kali aku mengikuti ospek di unirow. aku teringat saat temanku satu sekolah yang tidak membawa dasi, karena aku orangnya baik,dasiku kupinjamkan kepada dia dengan resiko aku kena hukuman, ya, beginilah resiko orang yang rela berkorban demi orang lain.hehehe... biarpun dihukum,eh, ditempat itu bisa kenal sama orang-orang cakep calon penghuni unirow . emang ga’ salah apa yang dibilang orang tua. Kalo kita berbuat baik, ga’ Cuma dapat pahala,tapi juga bisa senang. And bener juga sih,...lumayan dapat kenalan baru.^_^ setelah itu masuk kelas and suasananya biasa saja. Hari pertama terlewati tanpa kenangan yang berarti selain duduk dikelas dan mendengarkan pemateri (malahan lebih menyenangkan pas dapat hukuman..hehehe..). Rasanya hambar.hehehe...
Hari kedua, Oh ya,ospek dilaksanakan selama tiga hari dan pada hari pertama tidak ada persyaratan selain memakai seragam putih,celana hitam dan memakai dasi.tentunya bersepatu juga. Hari kedua masih sama, cuman ditambahin membuat tulisan dari kardus dan dipakaikan di depan dada. Kalo hari ketiga bawa pita dan gelas aqua.(“hal yang tidak mendidik intelektual mahasiswa namun malah membuat mahasiswa sebagai orang yang terkesan menuruti perintah”.btw, ini katanya bos-bos mahasiswa di forum sebelah.hehehe..)
Nah, pada hari kedua ini aku menemukan cewek cakep yang tidak ikut Ospek di hari pertama dan nggak tahu kalo diharuskan bawa kardus. Orangnya sangat takut dan mau nangis. Karena baik hati aku pinjamkan milikku dengan resiko aku kena hukuman lagi. Yah, jadilah aku orang yang terkenal karena sering dihukum.hehehe...
Aku sempat melihat wajahnya kalo sangat berterima kasih sama aku. Dari luar kelas kulihat dia seakan kasihan melihatku dihukum.tapi aku tersenyum aja. Aku dibentakin,ya,..diam aja.disuruh bersihin rumput, ya, nurutin aja. Setelah selesai,eh, aku masih kena hukuman lagi,..ya, terima aja. Masa’ ga’ puas ngehukum aku?..hehehe...
Hari ketiga semua masih sama.eitts,.. apanya yang sama? Maksudq biasalah, dihukum terus-terusan.hehehe.. koq ga’ kapok ngehukum aku?eh, maksudq,.. koq ga’ kapok dihuku?begitu tanya mereka. Lha wong dasiku aja belum dikembalikan, tentu aja aku jadi langganan orang kejam yang tega menghukum calon mahsiswa sebaik aku.hehehe... no protest.ghaghagha..
Jadi mahasiswa unirow bisa senang,bisa juga tidak senang.
Yang aku sesalkan, aku bahkan tidak tahu nama cewek yang kubantu dihari kedua. Aku ingat beberapa kali bertemu namun aku seakan cuek. Aku menyesal karena temannya dah seringkali menemuiku untuk sekedar entah memberitahukan sesuatu yang aku tidak pernah tahu.baru 3 tahun setelah itu aku menyadari kalo dia bisa saja adalah orang yang dikirim tuhan untuk jadi pacarku.(berharap banget nie...)
Aku mulai mengecek jejakq yang kubuat 3 tahun yang dulu.tapi sulit banget. Tanpa putus asa aku cek di Kepala jurusan untuk melihat mahasiswa yang tidak ikut Ospek di hari pertama. Aku yakin akan menemukannya karena disana ada data mahasiswa yang nggak ikut ospek di hari pertama.
Namun astaga, banyak banget yang ga’ ikut. Aku saring lagi dari mahasiswa yang berasal dari daerah manunggal ketimur karena temannya pernah bilang dia dari daerah asal lamongan. Semuanya ada 69 mahasiswa dan 56 diantaranya kuliah di pagi hari. Yang siang hari sudah aku cek dan hasilnya nihil.(karena aku kuliah disiang hari)
Yang pagi hari aku cek selama seminggu penuh sambil menginap di markas BIORA UNIROW. Tetep aja nggak ketemu. Semua kelas bahasa inggris sudah aku geledah satu persatu.
Aku berpikir mungkin dia ada di kelas bahasa indonesia karena dulu pas ospek bahas indonesia dan inggris digabung jadi satu. 2 hari aku berkelana mengecek kelas bahasa indonesia yang masuk siang dan pagi namun nihil. Aku tahu wajahnya dan masih tetap ingat bahkan setelah 5 tahun ini.
Waktu itu aku berpikir mungkin saja dia cuti,terus akhirnya dia turun kesemester dibawahnya. Pencarian belum kuakhiri. Aku cek lagi kelas bahasa baik siang maupun sore. Tetap saja hasilnya nihil. Akhirnya aku berpikir mungkin saja dia berhenti kuliah karena banyak banget mahasiswa unirow yang berhenti kuliah.
Aku down, hanya pasrah. Aku bahkan tak sempat berpikir apakah dia akan tetap ingat aku. Aku terkadang berkata ”udahlah,dia nggak akan ingat kamu lagi.lagian salahmu sendiri baru dicari setelah 3 tahun.”
Aku lelah namun aku masih menunggunya hingga saat ini. Selama ini aku selalu menunggunya dan saat ini aku hanya bisa berharap dia yang akan menemukanku. Telah kusebarkan tulisan tentang kenanganku dan saat dia membacanya pasti akan tahu kalo aku mencarinya. Setengah putus asa aku tulis juga kisah ini.
Dengan harapan dia akan kembali dan menemukanku.
Aku terkadang berpikir, mungkin saja dia telah berkeluarga. Dan saat dia menemukan tulisan ini, semua itu mungkin sudah tak berarti baginya.
Tapi itu sangat berarti bagiku.
Post a Comment
Feel free to leave your comment. I'll visit back to your site As soon as possible.